Senin, 25 Desember 2017

Filosofi Jawa: Menggapai Puncak dengan Bobot, Bibit, Bebet


Dalam kehidupan, kita sejatinya tercipta dengan keunikan masing-masing. Bahkan, seorang kembar identik pun, pasti memiliki keunikan yang berbeda-beda satu sama lain. Dan, karena keunikan yangberbeda itulah, manusia pasti memiliki peran dalam kehidupan, sekecil apa pun itu. Layaknya puzzle, satu keping tak akan berarti tanpa keping lainnya. Seperti juga sebuah pertunjukan teater atau film, seorang artis tak akan jadi sesuatu tanpa sutradara, penulis naskah, penata panggung, penata suara, atau penata cahaya. Semua itu saling terkait, tergantung, dan tak bisa lepas satu sama lain.

Inilah keunikan kita sebagai manusia. Maka, sejatinya, apa yang selalu saya ungkap, “Success is my right!” (sukses adalah hak saya, hak Anda, dan hak semua orang yang menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan sepenuh hati) adalah ungkapan bahwa sejatinya setiap orang punya potensi. Seseorang pasti memiliki bobot, bibit, dan bebet masing-masing.

Secara harfiah, bobot, bibit, bebet bisa diartikan sebagai nilai diri, asal mula, dan lingkungan kita. Ketiga unsur ini memang sebenarnya selalu terkait. Manusia terlahir dengan bobot sesuai dengan apa yang dimiliki, yakni keunikan tertentu yang sudah menyatu sejak dilahirkan. Kemudian, dari asal mulanya sering diartikan keluarga tempatnya dilahirkan ia mendapat bibit yang menjadi peletak dasar masa depannya. Sebab, pendidikan pertama dan utama memang berasal dari keluarga. Kemudian, dari unsur bebet, bisa diartikan bahwa seseorang akan menjadi seperti lingkungannya. Karena itu, jika ingin sukses, bergaul dan bertemanlah dengan orang yang memiliki pola sikap dan tindak-tanduk layaknya orang sukses.

Karena itu, dengan menyadari unsur bobot, bibit, bebet, kita seharusnya mampu menilai diri dengan mengedepankan nilai-nilai positif yang kita miliki. Dan, dengan keunikan tersebut, kita bisa berkarya, sesuai dengan nilai diri kita. Kesadaran akan potensi unik ini akan membuat kita lepas dari kungkungan pikiran negatif seperti suka membanding-bandingkan. Sebab, kita sadar sepenuhnya bahwa masing-masing memiliki “The ultimate gift” dari Sang Mahakuasa.

Ambil contoh: seorang pelukis. Dia tak akan bisa memaksa diri untuk jadi maestro tari atau ahli komputer. Begitu juga sebaliknya, seorang ahli komputer, tak bisa pula menghasilkan lukisan indah atau karya tari yang bernilai tinggi atau berharga selangit. Inilah kekuatan bobot, bibit, bebet. Yakni, dengan memaksimalkan potensi masing-masing, setiap orang akan mendapati dirinya memiliki kekuatan yang akan membawanya pada puncak-puncak kesuksesan yang berbeda-beda.

Namun, untuk menggapai puncak, seseorang dengan bobot, bibit, bebet tertentu puntak bisa meraihnya tanpa tindakan nyata. Tanpa diasah, dilatih, digembleng, the ultimate gift-nya akan menjadi “mutiara” yang tenggelam dalam lumpur. Untuk itu, seseorang perlu mencari, menggali, menemukan, dan kemudian memaksimalkan potensi unik dalam dirinya agar benar-benar muncul dan menjadi kekuatan utama menuju kesuksesan.

Untuk menggembleng itulah, kita pasti akan menemui berbagai halangan, tantangan, dan rintangan. Seperti juga batu yang diasah jadi permata penuh keindahan, digosok, digerus, ditatah, dibenturkan, menjadi bagian dari upaya untuk memperindah permata tersebut. Karena itu, jika kita menemui berbagai ujian di tengah proses mencari bakat unik yang kita miliki, justru itulah “jamu pahit” yang akan menguatkan. Justru itulah kesempatan bagi kita untuk menjelma jadi “mutiara-mutiara indah” kehidupan.

Begitulah, bobot, bibit, bebetperlu digali dan ditemukan dalam berbagai peristiwa kehidupan. Agar semuanya menjadi matang dan mampu mengantar kita menuju kehidupan yang berkualitas. Perlu juga kita ingat, bahwa saat berada di puncak, tak selamanya puncak itu milik kita. Sebab, masih ada puncak-puncak lain di mana kita bisa terus berjuang untuk membuktikan eksistensi kita sebagai insan luar biasa.

Mari, kita terus berusaha, berjuang, berkarya. Maksimalkan bobot, bibit, bebet kita dengan terus bertindak dan belajar hingga akhir hayat. Hanya dengan itulah, kita akan menciptakan hidup yang benar-benar berarti dan mampu mengantar kita pada kebahagiaan sejati.

Salam sukses luar biasa!!!
Load disqus comments

0 comments