Jaringan gerai kopi internasional, Starbucks, membuka kafe terbesarnya di dunia di Shanghai, Tiongkok, pada 5 Desember 2017. Namanya, "Starbucks Shanghai Reserve Roastery" merupakan gerai berkonsep roastery kedua, setelah yang pertama didirikan di Seattle, AS pada 2014.
Tidak tanggung-tanggung, Shanghai Roastery memiliki luas 30.000 kaki
persegi atau setengah lapangan sepak bola, atau lima belas kali lipat
luas gerai-gerai Starbucks pada umumnya.
Shanghai
Roastery yang mengusung konsep "Starbucks most ambitious project ever",
menjanjikan pengalaman minum kopi yang lengkap dan tak terlupakan bagi
para pelanggannya; mulai dari menyaksikan langsung proses pengolahan
biji kopi, melihat ratusan barista menggunakan 6 teknik/metode brewing, sampai mencicipi kopi eksklusif yang tidak mereka jual di gerai-gerai reguler lain, di dunia ini.
Terletak di area belanja populer dunia, yakni 789 West Nanjing Road,
Shanghai Roastery juga menjadi lokasi dari bar kopi terpanjang di dunia
(26,8 meter).
Salah satu fitur yang mengagumkan adalah tong pemanggang kopi
setinggi dua lantai gedung, yang diukir indah dengan aksara Tiongkok.
Juga, langit-langit yang terbuat dari 10.000 ubin kayu berbentuk
heksagonal, terinspirasi oleh penguncian espresso shot yang ada pada
mesin pembuat kopi. Sementara itu dinding dan lantai gedung dipenuhi
1.000 perangko tradisional Tiongkok. Ada pula frame berisi sejarah gerai Starbucks.
Didukung oleh aplikasi Taobao by Alibaba serta teknologi terkini, Shanghai Roastery pun berani menawarkan pengalaman augmented reality (AR). Pengunjung bisa mengakses daftar menu digital yang memberikan rincian berbagai minuman yang ditawarkan, juga bisa memosisikan smartphone masing-masing, di depan fitur-fitur kunci yang tersebar di seluruh penjuru roastery untuk mendapat informasi digital tentang metode memanggang kopi.
Untuk mencakup selera lebih banyak orang, Shanghai Roestery tidak hanya menyajikan kopi. Tersedia bar 3D khusus teh berlabel Teavana, bir, wine, serta menu lain seperti beragam roti dan kue yang langsung dibuat di tempat. Dan seakan belum cukup, gerai tersebut juga menyajikan makanan tradisional Italia (bekerja sama dengan Princi). Menu andalan mereka adalah telur panggang saus porcini, pizza mozzarella di bufala, sandwich foccacia prosciutto, zaitun cerignola, keju parmigiano berusia 24 bulan, serta tiramisu.
Pasar Terbesar
Executive Chairman Starbucks Howard Schultz menjelaskan, tak diragukan lagi bahwa Tiongkok akan melampaui Amerika Serikat (AS) sebagai pasar terbesarnya.
Saat ini sekitar 70% pendapatan Starbucks memang masih berasal dari
AS. Namun ada harapan tinggi pada Tiongkok, yang saat ini memiliki 3.000
gerai Starbucks (600 di antaranya ada di Shanghai).
“Pada tahun 2000, kami memiliki 3.000 gerai di AS dan sekarang kami
memiliki 10.000 gerai di AS. Jadi perlu waktu 18 tahun bagi kami untuk
tumbuh dari 3.000 menjadi 10.000. Kami kira, perlu waktu setengahnya
saja, untuk mencapai 10.000 kedai di Tiongkok. Jadi pertumbuhan di
Tiongkok akan melampaui AS,” papar Schultz.
Pada saat ini saja, penjualan Starbucks di Tiongkok tumbuh sebesar 8 persen, sementara secara global hanya 2 persen.
“Anda akan melihat kami melakukan berbagai hal di Tiongkok
berdasarkan minat konsumen pada perangkat mobile dan teknologi, yang
akan menambah pertumbuhan dan pendapatan, serta relevansi pada merek.
Untuk menambahkan itu, kami akan terus membuka sedikitnya satu kedai per
hari,” tambahnya, membeberkan rencana besar Starbucks di Negeri Tirai
Bambu itu.
“Dengan bertambahnya kelas menengah di Tiongkok, serta kualitas yang
makin diperhatikan oleh masyarakat, pasar kami menjadi jauh lebih besar
di sini,” pungkas Schultz. "Target kami, bisa memiliki 5.000 gerai di
seluruh Tiongkok pada 2020."
Luar biasa!
0 comments