Senin, 01 Januari 2018

Dahulukan yang Paling Penting!

Di sebuah sekolah perniagaan, seorang guru sedang menyampaikan mata pelajaran tentang ekonomi sosial. Tidak lama kemudian, di tengah pelajaran, dengan hati-hati ia mengambil sebuah stoples (tabung kaca) lalu meletakkannya di atas meja. Dengan diikuti tatapan mata ingin tahu dari para siswanya, dikeluarkannya sekantong penuh batu dari sebuah tas, dan memasukannya satu persatu ke dalam stoples itu; sampai tidak ada lagi batu  yang bisa dimasukkan.

 
Sambil menegakkan badan, sang guru bertanya kepada para siswanya, “Anak-anak, apakah stoples ini sudah penuh?”

“Ya!” jawab mereka yakin.

Sambil tersenyum, sang guru meraih tas kedua dari bawah mejanya yang berisi batu kerikil. Dia segera menuangkan batu-batu kerikil sambil menggoyang-goyangkan stoples. Dengan segera, batu-batu kecil tadi mengisi celah-celah yang terdapat di antara batu-batu besar yang telah ada di dalam stoples tadi.

Untuk kedua kalinya, dia bertanya kepada para siswanya, “Sekarang, apakah stoples ini sudah penuh?”

“Belum,” jawab para murid serempak, setelah tahu arah pertanyaan si guru.

Tentu saja mereka benar, karena sang guru mengambil lagi sekantong penuh berisi pasir halus. Dia menuang pasir halus ke dalam stoples untuk mengisi celah-celah di antara batu-batu besar dan kerikil-kerikil yang telah dimasukkan sebelumnya.

Lagi-lagi dia bertanya pada murid, “Nah, apakah sekarang stoples ini sudah penuh?”

“Mungkin penuh, mungkin juga belum penuh, Pak,” jawab salah satu siswanya.

Tersenyum mendengar jawaban itu, sang guru mengeluarkan seteko air dari lemari kelas dan menuangkan ke dalam stoples hingga air pun memenuhi permukaan toples. Dia meletakkan teko dan memandang ke seluruh kelas.

“Lantas, di sini, pelajaran apakah yang dapat kalian petik?”

“Tak peduli seberapa padatnya jadwal kegiatan kita, selalu akan bisa ditambahkan sesuatu ke dalamnya,” jawab seorang siswa.

“Bukan sekadar itu! Yang juga ditunjukkan di sini adalah masukkan batu-batu besar lebih dahulu, disusul batu kerikil, lalu pasir dan air. Dengan cara seperti ini, kita bisa memuat semaksimalnya ke dalam stoples. Artinya, ini adalah pelajaran tentang prioritas,” papar sang guru.

Serentak para murid pun mengangguk-anggukkan kepala, tanda mendapat jawaban dan pelajaran yang memuaskan.

The Cup of Wisdom

Pengertian tentang prioritas begitu penting. Seringkali kita melakukan pekerjaaan dengan hasil  yang tidak optimal, karena kita tidak mempioritaskan mana  pekerjaan yang penting dan mendesak untuk dikerjakan.

Kalau kita mampu memilah-milah pekerjaan dengan memprioritaskan atau mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak, tentu apa yang kita lakukan akan efektif dan berdaya guna, dan  hasil yang didapat akan lebih maksimal.

Sebenarnya masalah pengertian prioritas itu sangat sederhana, namun membutuhkan latihan demi latihan dalam praktik pekerjaan atau kegiatan di kehidupan kita sehari-hari.

Mari, kita raih kesuksesan dengan cara membangun kebiasaan melakukan prioritas dalam aktivitas yang kita lakukan.
Load disqus comments

0 comments