Visi ke depan sangat diperlukan untuk meraih kemajuan.
Dengan dukungan semua pihak dan soliditas organisasi, perusahaan bisa
terus berkembang hingga melewati batas zaman.
Pandangan jauh ke depan, visi ke masa depan, adalah sebuah “seni” dan
kemampuan yang akan menjembatani impian dan kenyataan. Visi yang
dijalankan dengan sepenuh hati, bukan akan jadi ramalan atau sekadar
keinginan, tapi menjelma jadi hasil karya yang bisa mengubah peradaban.
Kita tentu ingat bagaimana Bill Gates bermimpi menghadirkan komputer
ke seluruh rumah tangga di dunia. Atau, bagaimana pula seorang
Sosrodjojo mampu mengubah tradisi minum teh dalam gelas menjadi teh
dalam botol yang hingga kini mampu menguasai pasar minuman di Indonesia.
Inilah bukti, bahwa kemampuan melihat jauh ke depan adalah prinsip yang
harus dimiliki oleh semua pengusaha.
Tentu, untuk menjadikan prinsip tersebut sebagai tindakan yang akan
mengubah “nasib” dan keadaan, butuh banyak pertimbangan dan perjuangan.
Untuk itu, mari kita coba kupas beberapa hal yang bisa kita maksimalkan,
agar visi yang jauh ke depan bisa menjadi “jembatan” menuju kemenangan...
1. Mampu menentukan rencana jangka panjang dan jangka pendek
Meski kita bisa melihat jauh ke depan, namun untuk sampai ke hal yang
kita impikan, butuh langkah awal. Seperti pepatah Tiongkok Kuno,
“Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah”. Untuk itu, dalam
menjalankan kebijaksaan perusahaan, kita tetap perlu menentukan skala
prioritas kerja berdasar rencana jangka panjang dan jangka pendek.
Jangka panjang bisa diimplementasikan melalui perencanaan strategis,
seperti untuk menentukan fokus perusahaan. Sementara yang jangka pendek,
bisa diwujudkan dalam kebijakan operasional sehari-hari perusahaan.
2. Selalu belajar, berpikir, dan bertindak sesuai strategi
Ada beberapa hal yang perlu kita pantau dan kendalikan, agar yang
kita pikirkan bisa menjadi kebijakan strategis bagi perusahaan. Beberapa
di antaranya bisa digali lebih jauh dengan menjawab beberapa pertanyaan
berikut:
- Di mana posisi perusahaan atau bisnis kita saat ini?
- Ke mana perusahaan akan diarahkan?
- Sudah tepatkah arah perusahaan saat ini?
- Mengapa kita harus menuju arah tersebut?
- Cara apa yang harus kita tempuh untuk mencapai arah tersebut?
- Rintangan apa saja yang mungkin akan menghadang?
- Siapakah pesaing yang harus kita hadapi dalam upaya menuju target tersebut?
- Mekanisme kontrol seperti apa yang harus kita miliki agar perusahaan tak salah arah?
- dll
- Di mana posisi perusahaan atau bisnis kita saat ini?
- Ke mana perusahaan akan diarahkan?
- Sudah tepatkah arah perusahaan saat ini?
- Mengapa kita harus menuju arah tersebut?
- Cara apa yang harus kita tempuh untuk mencapai arah tersebut?
- Rintangan apa saja yang mungkin akan menghadang?
- Siapakah pesaing yang harus kita hadapi dalam upaya menuju target tersebut?
- Mekanisme kontrol seperti apa yang harus kita miliki agar perusahaan tak salah arah?
- dll
3. Memahami perlunya berpikir fokus pada strategi yang dicanangkan
Ada kalanya, berpikir jangka panjang dengan kondisi yang terus
berubah menuntut kita bisa lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai
ujian dan cobaan.
Jika itu terjadi, memang perlu pemikiran ulang tentang
strategi jangka panjang yang telah ditetapkan. Namun, ada satu hal yang
harus kita pegang. Yakni, bahwa apa pun yang kita lakukan, usahakan
tetap pada koridor fokus usaha yang telah ditetapkan.
Sehingga,
“godaan-godaan” yang kadang mengganggu kelangsungan usaha, bisa kita
minimalisir. Hal ini biasanya akan berdampak, misalnya pada saat
pengembangan produk, bagaimana memasuki pasar persaingan terbuka, hingga
mengantisipasi kebutuhan tren yang terus berkembang.
4. Mampu membangun organisasi yang solid
Dalam menentukan pandangan jauh ke depan, dukungan dari internal
perusahaan sangat penting. Karena itu, untuk menciptakan organisasi yang
saling dukung, perlu dibuat kesepahaman dalam menentukan strategi
perusahaan.
Salah satu yang perlu dikedepankan adalah menciptakan budaya
perusahaan yang bisa dilaksanakan oleh semua pihak. Selain itu, iklim
belajar untuk menciptakan perusahaan yang inovatif juga perlu dibangun.
Dengan dukungan SDM yang mumpuni, punya rasa saling pengertian yang
tinggi, proaktif untuk memajukan perusahaan, komunikatif, dan peduli
pada sekitarnya, akan membuat perusahaan mampu melewati berbagai
tantangan zaman.
0 comments