Rabu, 03 Januari 2018

Kenali Gejala Panic Attack

Serangan panik atau yang lebih dikenal dengan panic attack bisa diderita oleh siapapun. Namun, sebuah riset di Jerman menyatakan bahwa hampir 80% pengidap panic attack adalah manusia berusia di bawah 40 tahun.


Panic Attack adalah sebuah gejala panik berlebihan yang membuat seseorang merasa takut dan sangat waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Jika kondisi panic attack terjadi 4 kali berturut–turut, maka dapat dikatakan orang tersebut sudah mengalami panic disorder, yaitu penyakit mental yang cukup berbahaya.

Penderita panic attack sangat terlihat normal, dan seringkali tidak menyadari atau tidak mau mengakui bahwa dirinya memiliki penyakit tersebut. Hal inilah yang sangat membahayakan, apalagi jika penderita sedang melakukan aktvitas yang membutuhkan konsentrasi yang kuat seperti menyetir. Gejala panic attack antara lain merasa sulit bernapas, pusing, mual, keringat berlebihan, gemetar, dan detak jantung tidak beraturan. Bahkan, penderita panic disorder akan menghadapi gejala yang serius, yaitu tidak mau meninggalkan tempat yang menurutnya paling aman, dan akan merasakan waspada berlebihan karena takut serangan lain akan datang menyerang.

Faktor–faktor yang beresiko memicu serangan tersebut adalah, stress berlebihan, terjadinya perubahan yang ekstrim dalam hidup, pernah menjadi korban kekerasan dan trauma lainnya, meninggalnya orang terdekat, serta faktor riwayat keluarga dengan panic attack.

Jika penyakit ini tidak ditangani dengan serius, maka akan mengakibatkan phobia, anti-sosial, depresi, penggunaan obat terlarang, dan bahkan percobaan bunuh diri untuk menghindari hal yang dianggap sebagai ancaman untuk penderitanya. Penyakit mental yang menjadi faktor penting penyakit Schizophrenia ini dapat disembuhkan bila melakukan perawatan psikoterapi yang intensif, dukungan yang besar dari orang–orang terdekat, serta kemauan si penderita untuk sembuh. Penyakit ini juga dapat dicegah dengan mengontrol stress dan amarah, melakukan refreshing dan relaksasi secara berkala, serta jangan takut untuk bercerita tentang masalah yang sedang Anda hadapi kepada orang terdekat Anda.

Pencegahan dimulai dari diri Anda sendiri!
Load disqus comments

0 comments